TUNTUNAN
PEMBUATAN PENULISAN ILMIAH
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS ILMU
KOMPUTER dan TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN SISTEM
INFORMASI dan MANAJEMEN INFORMATIKA
1. PENDAHULUAN
Penulisan
Ilmiah (selanjutnya ditulis dengan PI saja) merupakan tugas yang harus dikerjakan
oleh setiap mahasiswa yang telah duduk di semester 6. PI memiliki bobot 2 SKS.
PI bisa merupakan karya ilmiah atas hasil studi di lapangan (aplikatif), studi
pustaka (teoritik), maupun gabungan keduanya.
Studi
lapangan bisa berupa kerja praktek, magang, wawancara, pengamatan, studi
banding, dan berbagai cara lainnya. Studi pustaka bisa berupa perbandingan
teori, pengembangan teori, pengaplikasian teori, pembuktian teori, dan
sebagainya.
PI harus
diselesaikan dalam 3 (tiga) bulan sejak diterimanya Surat Keputusan Rektor
Universitas Gunadarma tentang kewajiban menulis PI bagi mahasiswa, dan penunjukan
Dosen Pembimbing PI.
2. STRUKTUR DASAR PI
PI
memiliki struktur dasar : (1) adanya masalah, (2) adanya teori-teori, dan (3)
pemecahan masalah dengan teori-teori tersebut. Di dalam penyusunan PI, struktur
dasar tersebut ditambah (a) Pendahuluan (b) Penutup dan dilengkapi dengan
format-format yang berlaku di setiap program studinya, seperti kolom tanda
tangan pembimbing, Ketua Jurusan, dan Koordinator Sidang PI. Buku PI juga
dilengkapi dengan Daftar Gambar, Daftar Tabel, Daftar Isi, Kata Pengantar, Lampiran,
Abstraksi, Daftar Pustaka, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Pada
Pendahuluan minimal berisi : (a) Latar Belakang Masalah, (b) Batasan Masalah,
(c) Rumusan Masalah, (c) Tujuan Penelitian, (d) Metodologi Penelitian, dan (e)
Sistematika Penulisan. Pada Penutup dapat berisi Kesimpulan dan Saran atas
hasil penelitian yang telah dilakukannya.
3. PEMBABAKAN PENULISAN
Pada
intinya, PI terdiri atas 4 Bab, yaitu (1) Pendahuluan, (2) Landasan Pustaka
(Teori), (3) Analisis dan Pembahasan, dan (4) Penutup. Namun demikian,
pembabakan tersebut bisa saja dikembangkan, misalkan di Bab 3, Analisis
dipisahkan dengan Pembahasan, atau diisi bab mengenai Kegiatan Usaha Saat Ini
yang sedang diteliti, atau Prosedur Kerja yang masih diberlakukan saat ini, dan
sebagainya.
4. BAB PENDAHULUAN
Di bab
pendahuluan, Peneliti/ Penulis harus dapat secara fokus menuliskan
masalah-masalah yang terjadi di tempat penelitiannya. Dengan membaca bab
pendahuluan ini, setiap pembaca sudah dapat mengetahui apa sebenarnya yang akan
dilakukan oleh peneliti dalam penelitiannya.
Agar lebih
jelas
untuk tulisan
selanjutnya,
diambil contoh
unit usaha apotek
yang akan
dilakukan komputerisasi administrasinya (aplikatif)
|
4.1. Latar Belakang Masalah
Di latar
belakang masalah dijelaskan, apa saja kendala yang dihadapi oleh pengelola
apotek dalam menjalankan kegiatannya. Mungkin saja kendala yang dihadapi adalah
(a) kurangnya pegawai, (b) pegawai sering membolos, (c) kekurangan mesin dan
petugas kasir, (d) kesulitan membuat laporan keuangan per hari, (e) kesulitan
dalam menghitung stok barang, (f) kesulitan dalam pendataan pelanggan, terutama
pelanggan yang menggunakan resep, dan sebagainya. Jadi, di latar belakang
masalah ini dijelaskan kesulitan-kesulitan yang dihadapi pengelola apotek (unit
usaha yang diteliti) yang sedang diamati.
Catatan : Jadi,
pada sub bab ini jangan ada penjelasan mengenai komputer atau apa pun yang
berhubungan dengan pemecahan masalahnya, karena masih dalam tahap penjelasan
masalah
masalah yang
dihadapi.
|
4.2. Batasan Masalah
Tentu
saja, dari sekian banyak masalah yang dihadapi apotek tersebut tidak dapat
diselesaikan seluruhnya (terutama dengan bidang ilmu komputer). Sehingga, isi
batasan masalah adalah pemilihan masalah mana yang akan diselesaikan dengan PI
ini.
Misalkan,
batasan masalahnya adalah, PI ini akan dibatasi pada masalah kesulitan dalam
pembuatan laporan keuangan per hari, pendataan pelanggan, dan penghitungan stok
obat.
4.3. Rumusan Masalah
Dari
batasan masalah yang telah dipilih, dirumuskan masalah tersebut dengan kalimat
tanya. Dengan kalimat tanya tersebut, diharapkan para pembaca lebih tahu ke
arah mana PI ini akan digiring.
Rumusan
masalahnya adalah : bagaimana rancangan sistem komputerisasi untuk
menyelesaikan masalah pembuatan laporan keuangan per hari, pendataan pelanggan,
dan penghitungan stok obat di apotek tersebut ?.
Dari sini
pembaca akan tahu bahwa PI ini ditulis untuk membuat perancangan sistem komputerisasi
guna mecahkan masalah di atas.
4.3. Tujuan Penelitian
Tentu
saja, tujuan penelitian ini adalah untuk memecahkan masalah (yang telah
dibatasi) di atas. Namun demikian, tujuan-tujuan lainnya (efek positif dari
perancangan sistem) boleh saja ditulis. Misalkan, diharapkan akan meningkatkan
kualitas pelayanan. Dengan meningkatnya kualitas pelayanan, maka para pelanggan
akan merasa puas, dan diharapkan pelanggan akan bertambah yang dapat meningkatkan penghasilan apotek.
4.4. Metodologi Penelitian
Metodologi
penelitian berisi mengenai bagaimana cara kita melakukan penelitian. Misalkan,
penelitian ini dilakukan melalui studi lapangan yaitu dengan cara pengamatan,
wawancara, penyebaran kuisioner, dan sebagainya.
Penelitian juga dilakukan dengan membaca buku-buku teori
tentang perancangan sistem, keuangan, perapotekan, dan contoh-contoh kasus yang
menyerupai kasus yang akan dibahas.
4.5.
Sistematika Penulisan
Di sini dijelaskan mengenai pembabakan penulisan, Bab 1
mengenai apa, Bab 2 mengenai apa, dan seterusnya. Pembabakan ini dibuat selogis
(terurut) mungkin.
5 BAB
LANDASAN TEORI
Di bab ini diungkapkan teori-teori yang digunakan Penulis
untuk memcahkan masalah. Selain teori, bisa juga dimasukkan alat-alat (tools)
perancangan sistem, namun demikian tools tersebut hanya digunakan
sebagai pelengkap saja, teori utamanya harus dikedepankan.
Misalkan, pada pembahasan ini teori yang perlu
disampaikan adalah apa itu laporan keuangan ?, bagaimana bentuknya ?, apa
isinya ?. Lalu, apa itu stok ?, bagaimana mengatur stok ?, dan berbagai teori
yang dibutuhkan.
Adapun mengenai tools-nya, bisa berupa
gambar-gambar DFD, ERD, flowchart, maupun statements atau
penjelasan dari bahasa pemrograman yang digunakan (seperlunya saja)
Jadi di PI jangan ada penjelasan mengenai software, misalkan Visual BASIC yang dijelaskan berlembar-lembar,
mulai dari sejarah sampai ke penjelasan mengenai icons-nya, malah
teori utamanya tidak ada atau hanya sedikit saja. Cukuplah penjelasan
mengenai Visual BASIC tentang kegunaan dan konfigurasi minimal komputer yang
dapat menggunakan software ini.
|
6. BAB
ANALISIS dan PEMBAHASAN
Di bab ini dijelaskan secara runut (logis) mengenai
langkah-langkah pemecahan masalah yang dilakukan. Bisa dimulai dengan
menganalisis permasalahan (di sub-bab batasan masalah), kenapa masalah itu bisa
terjadi, apa saja kendalanya, dan apa langkah penyelesaiannya. Selanjutnya
dilakukan proses atau prosedur atau langkah-langkah penyelesaian dari sub-bab
rumusan masalah.
7. BAB
PENUTUP
Pada bab penutup ini, isinya adalah kesimpulan dan saran.
Kesimpulan adalah jawaban mengenai “apakah pembahasan yang telah dilakukan
dapat memecahkan masalah ?.” Jawaban harus jujur (sesuai dengan norma-norma
keilmiahan). Saran berisi mengenai hal-hal yang dapat dikembangkan dari PI yang
sudah diselesaikannya ini. Saran juga dapat berisi mengenai penyempurnaan dari
PI yang karena sesuatu hal belum dapat dilakukan secara sempurna di sini
(misalkan, hendaknya pihak apotek memiliki format kertas yang standar untuk
mencetak laporan keuangan harian agar pencetakan dapat menghemat tinta printer
dan lebih cepat, dan sebagainya).
8.
LAMPIRAN
Lampiran berisi berkas-berkas yang merupakan pendukung
penelitian dan penulisan, misalkan bisa berupa listing program, print-out
laporan keuangan, lay-out di monitor komputer, surat persetujuan
penelitian di apotek, dan sebagainya.
9.
PENGALAMAN KESALAHAN
Berikut akan dijelaskan mengenai kesalahan-kesalahan yang
sering dilakukan mahasiswa berdasarkan pengalaman kami dalam membimbing dan
menguji PI selama ini.
9.1.
Menggunakan kata ganti orang
Masih banyak yang menulis PI seperti menulis buku (dalam
hal ini, Penulis mengajak pembaca berpikir atau belajar kepadanya), misalkan
pada kalimat-kalimat :
(a) Seperti
sudah kita ketahui bersama ...........(ada kata “kita”)
(b) Dalam
hal ini, Penulis meyakini bahwa ..... (ada kata “Penulis”)
(c) Bisa
Anda lihat di sini ................................ (ada kata “Anda”)
Jadi, jangan gunakan kata ganti orang. Untuk mencegah itu,
gunakanlah kalimat pasif, misalkan pada (c) Bisa dilihat di sini ...., dan
sebagainya.
9.2
Menggunakan kata perintah
Jangan menggunakan kata atau kalimat perintah di PI yang menjadikan
seakan para pembaca adalah ’murid’-nya. Misalkan pada kalimat :
(a) Lihatlah,
bahwa berdasarkan .......(ada kata perintah “Lihatlah”)
(b) Untuk
itu, klik-lah mouse sebanyak dua kali ....(ada kata “klik-lah)
Kembali, gunakan kalimat pasif, misalkan “Dilihat, bahwa
berdasarkan...” agar semua penulisan ini dilakukan sendiri oleh si penulis PI.
9.3.
Penggunakan suku kata “di”
Masih banyak yang tidak mengerti kapan suku kata “di”
harus dijadikan penunjuk tempat, atau menjadi kata depan, sehingga banyak yang
menulis :
(a) Pernyataan diatas sudah tepat ....... (“di” yang
digabung dengan kata)
(b) Karenanya, harus di lakukan ...........(”di” yang
dipisah dengan kata)
yang seharusnya ditulis : (a) di atas, dan (b) dilakukan.
“Di” dipisah dengan kata berikutnya bila ia menunjukkan
tempat, misalkan di Jakarta, di samping, di sini, dan semacamnya.
9.4. Menerangkan kehebatan perkembangan komputer di Latar
Belakang Masalah
Sewaktu kita menuliskan masalah di latar belakang
masalah, jangan kita bicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pemecahan
masalah atau yang tidak ada kaitan langsung dengan masalah. Jadi, cerita
mengenai perkembangan komputer yang demikian pesat, dan semacamnya tidak perlu
kita tuliskan, karena perkembangan komputer tersebut bukan menjadi masalah
kita.
9.5. Kesimpulan yang sama dengan yang ada di Latar
Belakang Masalah
Banyak yang menulis segala sesuatu di kesimpulam ternyata
hanya mengulang tulisan yang pernah ada di latar belakang masalah atau di
bagian lain. Padahal, kesimpulan adalah segala sesuatu yang baru kita dapatkan
setelah penelitian kita lakukan.
Ibarat menonton sebuah film, maka kesimpulan terhadap
sebuah film adalah film tersebut bagus, biasa-biasa saja, atau tidak bagus.
Begitu juga dengan PI, di kesimpulan adalah penjelasan mengenai bagus (sesuai
dengan yang diharapkan untuk menyelesaikan masalah), biasa-biasa saja (tidak
semuanya sesuai dengan yang diharapkan), atau tidak bagus (sama sekali tidak
membantu memecahkan masalah).
9.6. Software yang ‘dikupas habis di Landasan
Teori’
Software (contoh, Visual BASIC), bukanlah teori. Jadi seharusnya,
software tidak perlu dimasukkan di manapun, baik itu di judul penulisan,
maupun di dalam teori. Terlebih lagi, software tersebut didapatkan dari
membajak (melanggar HAKI), Jika bukan software bajakan, maka perlu
dicantumkan lisensi yang didapat di dalam lampiran.
Jika memang untuk menunjang penulisan, software
tersebut harus dicantumkan (dan berlisensi) maka jjelaskan secara singkat saja
(sekitar 1 alinea) mengenai manfaat software tersebut bagi penelitian.
Jadi jangan dikupas habis mulai dari sejarah hingga icons yang
disediakannya.
10. STRATEGI
PENYUSUNAN PI
Untuk menyusun PI diperlukan strategi khusus, baik
strategi dalam faktor fisik maupun strategi dalam faktor mental. Untuk strategi
fisik, tidak perlu diterangkan di sini, mudah-mudahan mahasiswa dalam keadaan
sehat wal afiat dan pandai menjaga kesehatan tersebut selama masa penulisan PI
dan seterusnya.
Adapun strategi non fisik akan diterangkan berikut ini.
10.1.
Niat
Kegiatan apapun yang memerlukan kesiapan mental harus
didahului dengan niat. Niat adalah kesadaran diri yang penuh bahwa kita akan
berbuat sesuatu dengan mengerahkan segala kemampuan diri (berpikir dan
bertindak) untuk mencapai apa yang akan kita inginkan, yaitu menyusun PI.
Dengan niat, tentu pikiran kita (di manapun kita berada)
akan fokus ke penyusunan PI dan bertindak (berperilaku) untuk mendukung
penyelesaian penyusunan PI tersebut.
10.2.
Tentukan pokok bahasan
Langkah berikutnya adalah menentukan pokok bahasan. Ada
beberapa cara dalam pemilihan pokok
bahasan, antara lain (1) mata kuliah yang disukai, (2) hobi, (3) perhatian, dan
sebagainya.
Pada mata kuliah yang disukai (setidaknya karena mendapat
nilai yang baik), sedikit-banyak akan membantu dalam menemukan pokok bahasan.
Dalam contoh-contoh soal, ada banyak yang bisa dijadikan masalah yang bisa
dibuatkan program dengan bahasa pemrograman untuk menyelesaikan masalah
tersebut (PI aplikatif)
Pada hobi, tentu juga ada masalah yang bisa diangkat
untuk dijadikan masalah di PI. Misalkan hobi kita main catur, bisa kita buatkan
program untuk pembelajaran catur bagi pemula (misalkan hanya langkah-langkah
yang diijinkan dari setiap bidak catur), atau membuat website untuk
saling bertukar pikiran antarpenghobi catur, dan sebagainya.
Pada perhatian, apa yang selama ini menjadi pusat
perhatian kita ?. Misalkan bidang kesehatan, atau bidang pendidikan anak-anak
balita, bidang keamanan, dan sebagainya. Pada bidang pendidikan anak-anak
balita misalkan, kita bisa membuatkan software penunjang belajar bagi
mereka, misalkan menampilkan gambar-gambar hewan serta suaranya.
Bisa juga perhatian kita pada bidang bisnis transportasi,
misalkan bagaimana membentuk jalur-jalur perjalanan yang efisien agar
perusahaan transportasi mendapatkan keuntungan yang lebih besar, dan
sebagainya.
Bila semua hal di atas masih sulit, maka cara sederhana
untuk mendapatkan pokok bahasan adalah dengan mendatangi perpustakaan untuk
membaca buku-buku, atau langsung membaca PI-PI kakak-kakak kelasnya yang sudah
selesai. Dari sana, ambil salah satu tema dari ribuan PI yang ada, tetapi
penulisannya tidak boleh mencontek keseluruhannya (plagiat). Ambil saja
temanya, lihat di sarannya (untuk peneliti berikutnya) dan selanjutnya
kembangkan pemikiran kita agar ada pemikiran baru yang keluar dari pemikiran
kita sendiri (ada andil kita di dalam PI kita yang merupakan kelanjutan penelitian
dari peneliti sebelumnya).
10.3.
Konsentrasi berkesinambungan
Penyelesaian PI akan lebih baik jika tidak terjedanya
konsentrasi kita untuk hal-hal lain di luar PI. Andaikan harus terjeda (pasti
akan terjeda karena harus kuliah, ujian, dsb.) tetap harus memikirkan PI dan
harus selalu menyediakan waktu untuk menyusun (misalkan pada malam hari). Satu
hari saja kita tidak memikirkan PI maka sulit bagi kita untuk memulainya
kembali, sehingga ada kiasan ”tiga minggu kita menyia-nyiakan penulisan, maka kita
akan mulai menulis lagi pada tiga tahun kemudian.”
10.4.
Sisihkan uang jajan
Tidak murah menyusun PI, tapi hasilnya (jika berhasil)
tidak akan terbayar rasa bahagianya. Karenanya, jangan terlalu membebani
orang-tua, mulailah dengan menyisihkan uang jajan. Gunakan uang jajan untuk
membeli kertas, tinta printer, buku, dan segala sesuatu yang mendukung
PI.
Kita tidak bisa berharap, setiap tulisan yang kita buat
(dan sudah kita cetak) tidak ada koreksi dari dosen pembimbing. Kita juga tidak
bisa berharap bahwa sekali cetak akan mulus tercetak (kadang-kadang masih ada
yang salah, kurang halaman, kotor, dan sebagainya.)
10.5.
Kuatkan teori, dan kuatkan mental untuk siap berdebat
Pengujian bukan hanya sewaktu ujian sidang PI, tetapi
sewaktu menyusun PI, kita sudah harus berhadapan dengan dosen pembimbing. Salah satu cara dosen pembimbing mengetahui
PI dibuat sungguh-sungguh oleh mahasiswa bimbingannya (bukan mencontek atau
dibuatkan orang lain) adalah dengan mengujinya.
Pengujian itu juga bukan tanpa sebab lain, karena setiap
dosen pembimbing juga diminta pemberian nilainya oleh koordinator Bagian PI
Universitas. Jadi, untuk memberi nilai yang pantas bagi bimbingannya, dosen
pembimbing juga ikut menguji (sewaktu proses penyusunan).
10.6.
Malu pada diri sendiri
Memang, dari sekian ratus atau bahkan ribu mahasiswa yang
menyusun PI dalam waktu yang bersamaan, tidak semua terpantau, sehingga ada
juga mahasiswa yang mau enak sendiri. Misalkan, minta dibuatkan teman, atau
beli kepada penyedia penyusunan PI, bahkan mencontek habis (plagiat).
Apakah hal itu akan merugikan dosen pembimbing atau pihak
Universitas ?, secara langsung tidak akan merugikan, justru ruginya bagi
mahasiswa yang bersangkutan, karena sudah menyalahi kaidah keilmuan yaitu jujur
dan bertang-gung jawab yang tentunya akan dimintakan pertanggungjawabannya
kelak di akherat.
Karenanya, malulah pada diri sendiri bila kita berbuat
yang dilarang oleh Tuhan YME, antara lain berbuat curang, mengelabuhi orang
lain, dan menyiksa diri sendiri.
11.
PENUTUP
Demikianlah sedikit ulasan dari kami, semoga bermanfaat.
Bila ada saran atau pertanyaan, silakan e-mail kami, insya Allah akan
kami jawab atau kami tambahkan di penulisan ini. Terima kasih atas
perhatiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar